Rapat Koordinasi terkait penetapan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan

Puruk Cahu, Lintas Nusantara 24-Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya, Rudie Roy buka kegiatan Persiapan siaga  bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Murung Raya pada tahun 2024.yang digelar di Aula Gedung Pusdahop BPBD Kabupaten Murung Raya pada Jumat.20/9/24

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Murung Raya, Fitrianul Fahriman, serta sejumlah undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Pj Sekda
Rudie Roy menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi dasar strategi penanganan Karhutla di
wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan sebagai upaya utama
dalam mengurangi risiko kebakaran. 

Menurutnya, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,serta pemantauan dini, adalah kunci utama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Lebih baik mencegah daripada menanggulangi Fokus kita adalah
mengedukasi masyarakat dan memperkuat pemantauan dini untuk meminimalisir risiko,ungkap Rudie.

Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya koordinasi antar lembaga. Penanganan Karhutla memerlukan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat. Dengan sinergi yang baik, upaya kita akan lebih efektif dan efisien, tambahnya.

Rudie juga menggarisbawahi peran aktif masyarakat, terutama melalui
keberadaan Masyarakat Peduli Api Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam.menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah pembukaan lahan dengan cara membakar.

Kesadaran bersama sangat diperlukan. Kita harus mendorong
masyarakat untuk tidak menggunakan api sebagai metode membuka lahan,” imbaunya.

Terkait kesiapsiagaan, Pj Sekda menekankan bahwa pemerintah dan masyarakat harus siap menghadapi potensi Karhutla. Ketersediaan sarana prasarana serta kesiapan tim penanggulangan harus terus ditingkatkan agar mampu merespons dengan cepat dan tepat.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Murung Raya, Fitrianul Fahriman, melaporkan
bahwa sejak Januari hingga September 2024, terjadi peningkatan titik panas atau hotspot di wilayah tersebut. Kecamatan Tanah Siang menjadi daerah dengan jumlah hotspot terbanyak berdasarkan pemantauan yang dilakukan.

Ia juga berharap masyarakat desa sekitar dapat berperan aktif dalam
mencegah kebakaran meluas, serta mendorong pemerintah desa untuk menyediakan sarana prasarana
yang memadai,Keterlibatan masyarakat, khususnya melalui MPA, sangat penting dalam.membantu penanggulangan Karhutla di tingkat desa dan kecamatan, jelas Fitrianul.

Berdasarkan peraturan Menteri Nomor 29 Tahun 2018, terdapat 8 dari 11 indikator yang telah
terpenuhi untuk menetapkan status siaga.(Red)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال