Puruk Cahu, Lintas Nusantara 24-Dalam rangka menurunkan angka stunting Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melaksanakan seminar cegah stunting tahun 2024, yang dilaksanakan di gedung B kantor bupati Senin 30 September 2024.
Sekdis DP3ADaldukKB Murung Raya Daniel Daniel Pantandianan menyampaikan,
pada tahun 2024 ini, Kabupaten Murung Raya dihadapkan dengan target percepatan penurunan stunting sebesa 17,26 persen sementara data SKI tahun 2023 masih menunjuka prevalensi stunting masih berada pada 21 persen.
Sehingga dengan kerjasama semua pihak sangat diperlukan peran ibu- Ibu Dharma Wanita dan Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan di Murung Raya sangat strategis, karena merupakan ujung tombak penyampai informasi dan edukasi bagi masyarakat.
"Terutama Calon pengantin, Ibu Hamil, orang tua yang mempunyai baduta dan balita, karena tujuan akhir dari proram stunting adalah terjadinya perubahan pikir dan pola perilaku, menuju masyarakat yang lebih sadar kesehatan dan gizi," ungkapnya.
Ia juga mengharapkan kepada semua Desa agar membentuk dan mengaktifkan kelompok DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang mempunyai tugas membantu menyediakan makanan sehat untuk balita yang bermasalah gizi dan memberikan edukasi bagi orangtuanya. "Karena keberadaan kelompok ini telah memberikan karya nyata dalam percepatan penurunan stunting. Pemerintah Desa -“. menyediakan dana operasional untuk kelompok DASHAT dengan perhitungan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan balita bermasalah gizi," terang Daniel.
Diketahui bahwa pada audit kasus stunting yang dilaksanakan sejak tahun 2022, ditemukan di Murung Raya bahwa sebagian besar anak terdata stunting yang diaudit mengalami kekurangan nutrisi yang akut. "Hal ini disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga, tetapi sebagian besar karena kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberia nutrisi yang tepat. Kurangnya pemberian protein hewanmenjadi salah satu penyumbang kekurangan nutrisi pada anak-anak," terang Daniel.
lainnya, salah sanitasi dan air bersih, penyediaan pangan di tingkat keluarga dan penggunaan alat kontrasepsi juga menjadi faktor yang terdeteksi pada audit kasus stunting ini.
"Oleh karena itu salah satu strategi yang perlu dilaksanakan adalah pemberian sosialiasi dan pemahaman kepada kader, pengurus organisasi wanita dan orang tua yang mempunyai baduta dan balita tentang pemberian makanan yang sehat sesuai Isi Piringku bergizi dan berimbang agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa golden periode ini. Penggunaan bahan pangan lokal lebih diutamakan agar penyediaan makanan lebih mudah dan murah," tukasnya. (Rad)